JAKARTA| Subhanallah! Kedatangan Al-Habib Umar Bin Hafidz di bumi pertiwi, telah menyuguhkan banyak nilai positif bagi ulama-ulama Indonesia. Selain isi ceramahnya yang sejuk, kesantunan Al-Habib Umar Bin Hafidz menjadi pelajaran tak terhingga nilainya. Kita bisa menyaksikan, dari ulama besar sampai orang biasa dihormatinya. Readmore Habib Umar bin Hafidz. Hadits. HADITS TAKUT KEPADA ALLAH. 02 Mar, 2021 Post a Comment Read more HADITS TAKUT KEPADA ALLAH. Amalan Doa. SYAWARIQUL ANWAR Karangan Almagfur lahu ABUYA ASSAYYID MUHAMMAD ALAWI ALMALIKI ALHASANI. 03 Nov, 2020 1 comment TINDAKANEKSTRIMIS. Habib Umar Bin Hafidz berbicara: Tentang Tindakan ekstrimis: Apa yang menyebabkan sekelompok orang memiliki pandangan garis keras (ekstrim) dalam Islam? Saya percaya penyebabnya karena mereka memaknai agama tanpa wawasan dan mereka memahami keputusan hukum dengan cara yang terputus dari rantai penularan, (sanad) Vay Tiền Nhanh. Muslim Fiqih - Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai profil ulama besar abad ini yaitu Al Habib Umar bin Hafidz bin Syech Abu Bakar bin Salim. beliau habib Umar bin hafidz adalah ulama yang berakidahkan Ahlussunnah wal jamaah. beliau dilahirkan di tarim, hadraumut, yaman pada 4 muharram 1383 atau bertepatan dengan 27 mei 1963. beliau lahir dalam lingkunagn yang dipenuhi denganilmu, ayahnya adalah seorang dai yang selalu menegakkan dan menyebarkan agama islam, begitu pula dengan kakek beliau yang dikenal alim dan soleh, tempat tinggalnya pun di tarim, hadraumut yang dikenal dengan sebutan kota seribu wali karena banyaknya ulama besar yang lahir dan tingga di tarim. sehingga semuanya benar benar menunjang dan mengkondisikan Habib Umar bin hafidz dalam mencapai tingkat keilmuan dan derajat yang tinggi. Nasab dan Silsilah Keturunan Habib Umar bin Hafidz Nasab dan silsilah keturunan beliau bersambung langsung kepada Rasulullah SAW, beliau adalah al-Habib Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abd-Allah putera dari Abi Bakr putera dariAidarous putera dari al-Hussain putera dari al-Shaikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari Abd-Allah putera dari Abd-al-Rahman putera dari Abd-Allah putera dari al-Shaikh Abd-al-Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Daweela putera dari Ali putera dari Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari Ali putera dari Muhammad Sahib al-Mirbat putera dari Ali Khali Qasam putera dari Alawi putera dari Muhammad putera dari Alawi putera dari Ubaidallah putera dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad putera dari Isa putera dari Muhammad putera dari Ali al-Uraidi putera dari Ja’far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari Ali Zain al-Abidin putera dari Hussain sang cucu laki-laki, putera dari pasangan Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra puteri dari Rasul Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. beliau adalah pendiri dan pengasuh pondok pesantren Darul Mustafa dan berbagai sekolah pendidikan agama lainnya dibawah managemannya. dibawah asuhannya, ponpes darulmustafa menjadi salah satu tujuan berbagai umat islam dalam menuntut ilmu agama, murid muridnya berasal dari berbagai negara mulai dari asia, afrika hingga eropa termasuk indonesia. banyak sekali pelajar asal indonesia yang menuntut ilmu di darul mustafa dan sukses menjadi ulama besar dibawah bimbingan Habib Umar bin hafidz. tiap tahunnya ratusan santri berangkat ke yaman untuk belajar di darul mustafa dan sekembalinya dari sana mereka berdakwah dan membuat majelis di indonesia. beberapa contoh murid muridnya yang sukses berdakwah dan berasal dari indonesia adalah Habib Mundzir Al Musawwa yang merupakan pendiri majelis terbesar di indonesia dan diberi nama Majelis Rasulullah, lalu ada Habib Jindan bin novel bin jindan jakarta, habib jamal baagil malang, habib sholeh aljufri solo dan masih banyak lagi. baca juga doa penutup majelis ya robbna tarofna Bahkan di Indonesia al-Habib Umar sudah beberapa kali membuat kerjasama dengan pihak bahkan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Ditjen Kelembagaan Keagamaan Kementerian Agama Indonesia meminta pembuatan kerjasama dengan al-Habib Umar dan Dar-al Musthafa untuk pengiriman Sumber daya manusia yang berkualitas, khususnya para kiai pimpinan pondok pesantren untuk mengikuti program pesantren kilat selama tiga bulan di bawah bimbingan langsung al-Habib Umar. Habib Umar sendiri dikenal sebagai pendakwah ulung yang aktif dan senantiasa menghabiskan seluruh hidupnya untuk berdakwah di jalan ALLAH SWT. Dia masih memegang peran aktif dalam dakwah agama Islam, sedemikian aktifnya sehingga dia meluangkan hampir sepanjang tahunnya mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia demi melakukan kegiatan-kegiatan mulianya itu. indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang hampir setiap tahun selalu dikunjungi oleh Habib Umar bin hafidz. selama di indonesia beliau menghadiri berbagai acara majelis dan tabligh akbar diberbagai tempat seperti tabligh akbar di monas yang dihadiri pula oleh presiden SBY dan jajaran menteri menterinya pada waktu itu, Habib umar bin hafidz juga rutin mendatangi berbagai pondok pesantren sebagai pembicara dan tamu utamanya diantaranya di ponpes sidogiri, ponpes liboryo dan berbagai ponpes NU lainnya. kampus kampus pun tak luput dari dakwahnya, habib umar pernah datang di institut teknologi 10 november ITS, universitas paramadina dan beberapa kampus lainnya untuk menyampaikan tausiyahnya. begitulah bagaimana gigihnya beliau dalam menyampaikan risalah islam. Habib Umar bin Hafidz bersama para ulama Tarim Tanda tanda kebesarannya sudah ada sejak beliau masih kecil, beliau telah mampu menghafal Al-Qur'an pada usia yang sangat muda dan juga menghafal berbagai teks inti dalam fikih, hadits, Bahasa Arab dan berbagai ilmu-ilmu keagamaan lainnya. beliau memiliki banyak sekali guru dan salah satu guru pertamanya adalah ayahnya sendiri yang juga seorang soleh lagi alim. Namun secara tragis, ketika al-Habib Umar yang pada waktu itu masih kecil sedang menemani ayahnya untuk sholat Jumah, ayahnya diculik oleh golongan komunis dan sang Umar kecil sendirian pulang ke rumahnya dengan masih membawa syal milik ayahnya, dan sejak saat itu ayahnya tidak pernah terlihat lagi. Ini menyebabkan Umar muda menganggap bahwa tanggung-jawab untuk meneruskan pekerjaan yang dilakukan ayahnya dalam bidang Dawah sama seperti seakan-akan syal sang ayah menjadi bendera yang diberikan padanya di masa kecil sebelum ia mati syahid. cita cita dan tekat dalam dakwah pun ia pegang erat dan ia kibarkan hingga kini sehingga beliaupun dianggap sebagai salah satu ulama aswaja terbesar abad ini. Guru Guru Habib Umar bin Hafidz Dalam menempuh ilmu agama, habib umar tidak hanya mempunya satu atau dua guru saja, ia memiliki banyak guru dan menimba ilmu dari berbagai ulama di tarim, hadraumut hingga ke mekkah dan madinah. beberapa nama guru gurunya adalah Habib Muhammad bin Abd-Allah al-Haddar, al-Habib Zain bin Sumait, al-Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya, al-Habib Muhammad al-Haddar, al-Habib Ahmed Mashur al-Haddad, al-Habib 'Attas al-Habashi serta guru besarnya al-Habib 'Abdul Qadir bin Ahmad assegaf. Kini beliau telah diakui dunia dan dianggap sebagai da'i dan ulama modern masa kini, beliau aktif di berbagai forum keagamaan tingkat internasional. Penghargaan & Kiprah Internasional Habib Umar bin Hafidz - Pada tanggal 22 Februari sampai dengan 2 Maret 2003 26-29 Dzul Hijjah 1423 H di Dar-al Musthafa, Tarim dia merintis upaya persatuan dalam aktifitas dakwah, dengan mengadakan multaqa ulama atau simposium yang dalam pertemuan itu dihadiri oleh berbagai ulama dari belahan dunia, dan kemudian berlanjut pada pertemuan berikutnya di berbagai penjuru dunia dalam skala lokal maupun internasional - Habib Umar termasuk sebagai salah seorang penandatangan dari dua dokumen internasional yang berpengaruh, yaitu Risalah Amman pada tahun 2005, pada urutan tandatangan nomor 549, dan A Common Word pada tahun 2007 dalam urutan tandatangan nomor 42, yang keduanya ditandatangani oleh tokoh-tokoh Muslim dunia, termasuk di antaranya beberapa pemimpin Muslim Indonesia - Di Indonesia, Habib Umar mendeklarasi berdirinya Majelis Almuwasholah Bayna Ulama Al Muslimin atau Forum Silaturrahmi Antar Ulama pada tahun 1327 H / 2007 M. - Tahun 2009, New York Times menampilkan al-Habib Umar dan Darul Musthafa dalam salah satu pemberitaannya. - Al-Habib Umar bin Hafizh termasuk salah satu dari 50 Urutan teratas dari The Muslim 500 The Wordl's 500 Most Influential Muslims, yang diterbitkan oleh Center for Muslim-Christian Understanding, Georgetown University, Amerika Serikat, yang dipimpin oleh sarjana studi Islam ternama John Esposito. Sebagai ulama yang giat dalam berdakwah, Al Habib umar juga merupakan seorang penulis yang produktif, beliau banyak menulis dan mengarang kitab kitab yang hingga kini banyak dibaca oleh seluruh umat islam di berbagai dunia. Karangan Kitab dan Karya Habib Umar bin hafidz 1. Is'af at Thalibi 2. Ridha al-Khalaq bi bayan Makarimal Akhlaq 3. Taujihat at-Thullab 4. Syarah Mandzumah Sanad al-'Ulwi 5. adz-Dzakirah al-MusyarrafahFiqih 6. Dhiyaullami'bidzikri Maulid an-Nabi asy-Syafi'Maulid Nabi Muhammad SAW 7. Khuluquna 8. Khulasoh madad an-nabawiyDzikir 9. Syarobu althohurfi dhikri siratu badril budur 10. Taujihat nabawiyah 11. Nur alimanAqidah 12. Almukhtar syifa alsaqim 13. Al washatiah 14. Mamlakatul qa’ab wa al adha’ 15. Muhtar Ahadits Hadits 16. Durul Asas Nahu 17. Tsaqafatul Khatib Panduan Khutbah Kitab Maulid adh-Dhiya' al-Lami' merupakan karya al-Habib Umar paling monumental yang berisi syair pujian terhadap Rasulullah SAW maulid, bacaan maulid ini juga biasa dikenal dengan sebutan maulid Habib Umar dan telah dibaca banyak umat islam terasuk di indonesia. Melihat sekilas tentang kehidupan Habib Umar bin hafidz, maka akhlak dan teladan luar biasalah yang akan kita lihat. semoga beliau diberikan umur yang barokah, sehat selalu dalam berdakwah dan senantiasa diberikan limpahan rahmat oleh ALLAH SWT. amiin. Perawakannya tak terlalu tinggi, sedang-sedang saja. Wajahnya yang dihiasi jambang yang rapih berwarna kemerahan dan hidung mancung dengan mata bulat tampak begitu meneduhkan. Dari itu semua, keindahan yang paling jelas terlihat adalah senyumnya yang selalu mengembang di wajahnya. Itulah perawakan Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Pekan lalu, dalam pidatonya di Jakarta di hadapan tokoh lintas agama, Habib Umar menyampaikan pandangan tentang pentingnya menjaga hubungan baik antar umat beragama. Pandangannya terasa begitu kokoh karena selalu ditopang oleh sederet ayat Al-Qur’an, Al-Hadist atau pendapat ulama depan pendeta, romo, bikkhu dan tokoh agama lain, Habib Umar berhasil menemukan common ground di mana semua agama memiliki kesamaan pandangan, misalnya tentang pernghormatan pada kemanusiaan, larangan mengambil hak tetangga dan pentingnya menjaga kebaikan di antara umat beragama. Kesamaan ini yang diangkat dan di-highlight berkali-kali dengan landasan ayat Al-Qur’an dan Al-Hadist. Habib Umar yang menyadari bahwa dalam perbedaan masyarakat kerap terjadi perbedaan pendapat dan gesekan’ di antara merekameminta maaf jika itu terjadi di Indonesia. Kelompok umat Islam yang melakukan tindakan anarkis sehingga menyebabkan umat lain terganggu disebutnya sebagai umat yang belum paham tentang ajaran Islam. Kalaupun mereka adalah orang yang paham akan ajaran Islam, maka mereka adalah orang yang belum menjalankan ajaran Islam dengan baik. “Kami meminta maaf apabila sampai ada orang nonmuslim yang pernah mendapatkan gangguan dari oknum beragama Islam. Seandainya ada umat agama lain yang terganggu oleh oknum agama Islam, saya katakan bahwa mereka adalah orang yang tidak paham ajaran Islam, atau mereka tak menjalankan ajaran agama Islam dengan baik,” kata Habib yang bijaksana dan penuh perhatianSelain berpemikiran luas, Habib Umar bin Hafidz merupakan sosok yang bijaksana. Habib Hamid Al-Qodri salah seorang murid Habib Umar yang berasal dari Indonesia mengatakan bahwa kebijaksanaan Habib Umar terlihat dari kebiasaannya yang tidak pernah menggeneralisir sebuah kesalahan dan menisbatkannya pada sebuah kelompok tertentu.“Beliau Habib Umar tidak akan menyebut sebuah kesalahan sebagai kesalahan sebuah kelompok. Sebab bisa jadi kesalahan itu tidak dilakukan oleh semuanya,” kata Habib Hamid Al-Qodri kepada NU pandangan Habib Umar, katanya, akan selalu ada anggota kelompok yang berperilaku tidak sesuai dengan ajaran baik di dalam kelompoknya. Maka dari itu, penyamarataan atau melakukan generalisasi sama dengan menyebut bahwa semua orang di dalam kelompok melakukan hal buruk itu yang hanya dilakukan satu atau dua orang itu. Jika sikap itu diambil, maka akan menghalangi silaturrahmi antara kelompok. Selain itu, Habib Umar merupakan sosok yang memiliki perhatian yang tinggi pada muridnya-muridnya. Habib Hamid Al-Qodri mengisahkan, pada sebuah malam di musim dingin di mana suhu di Pondok Darul Mustofa, Tarim, Hadramaut, Yaman mencapai 4 derajat celcius, beberapa murid asal Indonesia kedinginan. Mereka adalah murid yang baru beberapa saat tiba di Yaman dan baru pertama kali merasakan musim waktu itu, terdapat empat murid asal Indonesia yang tak kebagian selimut tebal. Akhirnya Habib Umar mendatanginya sambil membawa dua lembar selimut. Lalu Habib Umar bertanya, apakah selimutnya masih kurang?’. Para muridnya menjawab, Iya masih kurang, Habib’. Selang beberapa waktu Habib Umar datang dengan selembar selimut di tangannya. Setelah menyerahkan, Habib Umar bertanya lagi, apakah masih kurang?’. Lalu muridnya menjawab Iya, kurang satu lagi Habib’. Tak lama, Habib Umar datang lagi membawa dan menyerahkan selembar selimut lainnya yang agak bau pesing’. Walhasil murid yang menerima selimut terakhir ini sedikit harinya ia mengeluh pada temannya yang lebih senior tentang selimut yang diterimanya. Rekannya lalu berkata, “Sesungguhnya dua selimut yang diberikan pertama kali oleh Habib Umar adalah milik Habib Umar sendiri dan istrinya. Sedangkan dua yang terakhir adalah milik anak-anaknya yang masih kecil,” kata rekannya seperti ditirukan Habib Hamid Al-Qodri. “Jadi Habib Umar sampai rela dia dan keluarganya serta anak-anaknya tidur kedingingan karena rasa perhatian yang tinggi pada muridnya yang datang dari jauh,” Umar bin Hafidz dan perjalanan hidupnyaAl-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz dilahirkan di Tarim pada Senin, 4 Muharram 1383 H atau 27 Mei 1963 M. Sejak belia, beliau telah mempelajari sejumlah ilmu agama seperti Al-Hadist, Fiqih, Tauhid dan Ushul Fiqih dari lingkungan keluarganya sendiri, terutama dari ayahnya, Muhammad bin Salim yang merupakan seorang Mufti di Tarim. Selain dari Ayahnya, pada masa itu ia juga belajar dari tokoh-tokoh lainnya seperti Al-Habib Muhammad bin Alawi bin Shihab al-Din, Al-Habib Ahmad bin Ali Ibn al-Shaykh Abu Bakr, Al-Habib Abdullah bin Shaykh Al-Aidarus, Al-Habib Abdullah bin Hasan Bil-Faqih, Al-Habib Umar bin Alawi al-Kaf, al-Habib Ahmad bin Hasan al-Haddad, dan ulama lain di Tarim. Habib Umar sendiri mulai mengajar dan berdakwah sejak dia berusia 15 tahun sambil melanjutkan belajar pada para ulama kala saat situasi sosial-politik di Tarim sedang kacau atas penguasaan Rezim Komunis pada tahun 1981, Habib Umar pindah ke Kota Al-Bayda di sebelah utara Yaman. Di sana Habib Umar kembali mempelajari ilmu agama kepada al-Habib Muhammad bin Abdullah al-Haddar, Al-Habib Zain bin Ibrahim Bin Sumayt dan Al-Habib Ibrahim bin Umar bin Aqil. Sambil belajar, ia juga mengajar dan membuat forum kajian baik di kota Al-Bayda, di Al-Hudaydah dan juga di Kota Ta` tahun 1992, Habib Umar pidah dari Al-Bayda ke kota Al-Shihr, Ibu Kota Provinsi Hadramaut untuk mengajar di sana setelah Rezim Komunis yang menguasai kota itu takluk. Setelah beberapa tahun tinggal di sana, Habib Umar kembali ke kota asalnya, Tarim pada tahun 1994. Pada tahun itu juga, Habib Umar mulai merintis berdirinya pondok pesantren Darul Mustofa dan mulai menerima murid dari berbagai tempat. Walau demmikian, pembukaan resmi Darul Mustofa baru diresmikan pada tahun 1997. Dan sejak saat itu, murid-murid berdatangan dari berbagai negara berdatangan untuk belajar di Darul dakwahnya tak hanya melalui mendirikan pesantren. Habib Umar juga menginisiasi sejumlah forum kajian keagamaan di kota Tarim. Salah satu forum yang rutin dia hadiri adalah pertemuan mingguan dengan warga Tarim yang digelar di pusat kota Tarim dan selalu dihadiri oleh ratusan penduduk kota setempat. Selain pertemuan formal, ia juga melakukan silaturrahmi ke berbagai tempat di Yaman untuk mengunjungu kampus-kampus dan sejumlah ini, Habib Umar telah melakukan dakwahnya secara global. Sejumlah negara yang kerap dia hadiri adalah Syiria, Lebanon, Jordania, Mesir, Aljazair, Sudan, Mali, Kenya, Tanzania, Afrika Selatan, India, Pakistan, Sri lanka, Malaysia, Singapura, Australia dan sejumlah negara Eropa lainnya. Habib Umar, Indonesia dan NUDi Indonesia sendiri, Habib Umar telah melakukan dakwah rutin sejak tahun 1994. Awal kedatangan Habib Umar ke Indonesia adalah pada tahun 1994 saat diutus oleh Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf yang berada di Jeddah untuk mengingatkan dan menggugah ghirah semangat atau rasa kepedulian para Alawiyyin Indonesia. Perintah itu disebabkan sebelumnya ada keluhan dari Habib Anis bin Alwi al-Habsyi seorang ulama dan tokoh asal Kota Solo, Jawa Tengah tentang keadaan para Alawiyyin di Indonesia yang mulai jauh dan lupa akan nilai-nilai ajaran para kedatangan yang semakin sering ke Indonesia membuat Habib Umar menginisiasi lahirnya organisasi bernama Majelis Al-Muwasholah Bayna Ulama Al Muslimin atau Forum Silaturrahmi Antar Ulama. Sejak itu, Habib Umar menjadi semakin sering datang ke Indonesia untuk menyampaikan dakwah dan ajarannya. Pekan lalu, Habib Umar mengunjungi Indonesia selama 10 hari. Selama itu Habib Umar bin Hafiz mengunjungi sejumlah tempat mulai di Jakarta, Bandung, Cirebon, hingga Kalimantan. Setiap bulannya, secara rutin, Habib Umar juga megajar di sejumlah pondok pesantren Nahdlatul Ulama melalui siaran teleconference. Habib Umar sendiri menempati tempat yang khusus di hati Nahdlatu Ulama. Penghormatan pada keturunan Nabi Muhammad Saw telah ditanamkan jauh-jauh hari di dalam lingkungan pesantren. Di dalam struktur pengurus NU, selalu ada sosok habaib yang duduk di dalam kepengurusan NU baik di tingkat cabang hingga di tingkat pusat. Kedekatan NU dengan para habaib diakui kalangan habib sendiri, misalnya oleh Habib Syarief Muhammad Al-Aydarus Bandung yang tercatat pada pengantar buku Panggilan Selamat’ yang menyatakan bahwa NU memiliki watak yang sangat menghormati dzuriyah keturunan Rasulullah atau para habib. Habib Umar sendiri juga sangat menghormati para ulama di Indonesia. Dalam pengajian rutinnya, Habib Umar mengkaji kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim karya pendiri NU, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari. Penghormatan Habib Umar pada ulama diakui oleh penguru PBNU.“Penghormatan beliau habib Umar terhadap ulama Indonesia dibuktikan dengan komitmen beliau secara terus-menerus untuk mengkaji kitab karya Hadratusyeikh KH Hasyim Asy’ari setiap bulan,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Hery Haryanto Azumi, beberapa waktu lalu. Hal itu adalah suatu bukti nyata bahwa Indonesia menempati posisi yang sangat spesial di hati Habib Umar bin Hafidz. Lebih dari itu, kata Hery, Habib Umar meyakini bahwa kebangkitan Islam di masa depan akan datang dari Indonesia. Ahmad RozaliSumber NU Online, Al-Habib Umar bin Hafidz berkata Jangan pernah lepas membaca do’a ini dalam sehari sehari-semalam. يا الله بها يا الله بها يا الله بحسن الخاتمة “ Ya Allah bihaa, Ya Allah bihaa, Ya Allah bihusnil khotimah ” Karena doa ini adalah termasuk doanya para wali-wali Allah kekasih Allah. Doa ini termasuk puncaknya do’a. Oleh karnanya jangan perlah lepas untuk mengamalkannya. Beliau bercerita, bahwasanya dahulu di Mesir ada seorang yang sholeh dan tekun beribadah, namun ia tidak pernah membaca doa ini karena merasa amal nya sudah banyak namun apa yang terjadi? diakhir usianya beliau murtad dan akhirnya wafat dalam keadaan su’ul khatimah Naudzubillahi min dzalik. Para Wali-wali Allah di Tarem Hadramaut yang mengetahui kisah ini termasuk Shahibul ratib Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad sangat sedih mendengar kisah ini sehingga beliau mendawamkannya istiqamah baca sebagai wirid harian pada Ratibul Haddad. Perbanyaklah membaca doa diatas, semoga Allah memudahkan kita saat naza’ ajal menjemput red dan mematikan kita semua dalam keadaan husnul khatimah. يا الله بها يا الله بها يا الله بحسن الخاتمة Wallahu A’lam bis shawab Artikel Terkait

amalan habib umar bin hafidz